Custom Search

Gejala stroke dan pengobatannya



Stroke adalah gangguan aliran darah yang terjadi diotak, menyebabkan terhambatnya aliran darah didalam otak sehingga hal ini menyebabkan sel yang ada diotak tidak mendapatkan energi dari makanan yang kita makan yang biasanya diangkut oleh oksigen. Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak karena sel diotak tidak dapat melakukan regenerasi diri. Stroke adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. Gejala stroke biasanya terjadi tiba-tiba, tapi hal ini bergantung pada bagian otak mana yang mengalami hambatan.

Sekitar 8000 orang Selandia baru mengalami stroke setiap tahunnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa stroke adalah penyakit pembunuh nomor 3 dan merupakan penyakit yang menyebabkan kecacatan terbesar di Selandia baru. Bagaimana kalo di Indonesia? Menurut riset kesehatan dasar 2013, prevalensi penderita penyakit stroke di Indonesia mencapai 12,1 per 1000 orang. Jumlah penderita stroke diperkirakan terus meningkat sejalan dengan melonjaknya faktor resiko dan penduduk usia lanjut.

Stroke berulang sering terjadi, sekitar 25% orang yang sembuh dari stroke pertama mereka akan ada kemungkinan mengalami stroke lagi 5 tahun kemudian. Cara terbaik untuk mencegah stroke adalah untuk menjaga kesehatan tubuh pribadi khususnya tingkat kolestrol didalam tubuh dan gaya hidup.


Jenis-jenis stroke


      1.       Stroke iskemik

Stroke iskemik merupakan stroke yang dimana terjadi hambatan aliran darah diarteri didalam otak yang disebabkan oleh gumpalan darah yang membeku. Stroke ini adalah jenis paling umum yang paling sering ditemui, terjadi sekitar 85%-90% kasus. Stroke iskemik dapat berupa trombotik atau embolik.

Stroke trombotik terjadi ketika bekuan darah (trombus) menghambat arteri yang sebelumnya ternyata sudah dipersempit oleh penumpukan deposit lemak (plak) atau yang dikenal dengan proses aterosklerosis.

Stroke emboli terjadi karena ada bekuan darah yang menghambat di otak, tetapi bekuan darah tersebut terbentuk diluar otak. Ketika hal ini terjadi, bekuan darah ini disebut sebagai embolus.


      2.       Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika didalam otak terdapat arteri yang pecah sehingga menyebabkan terjadinya pendarahan didalam otak. Adanya aliran darah baru didalam otak ini menyebabkan tekanan didalam otak. Hal ini menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan mengakibatkan gangguan fungsi pada otak.

Stroke hemoragik biasanya lebih jarang terjadi dibandingkan dengan stroke iskemik. Tetapi, apabila terjadi stroke hemoragik maka kerusakan otak yang terjadi dapat lebih parah daripada stroke iskemik. Stroke hemoragik dapat berupa subarachnoid atau intraserebral.

Subarachnoid hemoragik (SAH) – ketika pendarahan didalam otak terjadi dipermukaan otak
Intraserebral hemoragik (ICH) – ketika terjadi pendarahan didalam jaringan otak itu sendiri

Pecahnya arteri dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti aneurisma, sebuah malformasi arteri (AVM), atau karena tekanan darah yang sangat tinggi.


      3.       T.I.A (Transien iskemia attack)

T.I.A atau serangan iskemia transien terjadi ketika ada gangguan sementara didalam aliran darah diotak. Hal ini dapat disebabkan oleh penyempitan arteri didalam otak, atau sebagai akibat dari bekuan darah yang menghambat otak namun bekuan darah tersebut dapat dihancurkan sehingga aliran darah didalam otak dapat mengalir kembali.

Gejala T.I.A mirip dengan stroke dapat mencangkup seperti kelemahan tiba-tiba pada lengan dan kaki atau mati rasa pada wajah, tiba-tiba pandangan menjadi kabur pada satu atau kedua mata, kesulitan berbicara tiba-tiba dan memahami pembicaraan orang lain, pusing mendadak, kehilangan keseimbangan dan kesulitan untuk mengendalikan gerakan. Gejala-gejala ini biasanya terjadi beberapa menit hingga beberapa jam dan biasanya terjadi dibawah waktu 24 jam. Apabila gejala-gejala ini terjadi lebih dari 24 jam maka sudah dapat dipastikan orang tersebut menderita stroke bukan T.I.A.

Menderita T.I.A seharusnya merupakan lampu kuning bagi penderita karena hal ini merupakan tanda bahwa seseorang akan kemungkinan mengalami stroke kedepannya. 30% dari pasien stroke didalam riwayat medisnya ditemukan bahwa sebelumnya menderita T.I.A. Pertolongan medis harus segera dicari jika terjadi T.I.A karena dicurigai hal ini merupakan peringatan dan takutnya stroke yang lebih berat akan terjadi. Stroke foundation menyarankan seseorang untuk segera melakukan check up medis apabila diduga terdapat T.I.A didalam dirinya.


Resiko stroke


Orang dari segala usia dan jenis kelamin dapat menderita stroke. Di Selandia baru misalnya, sekitar 22 orang mengalami stroke setiap harinya. Tekanan darah tinggi adalah faktor resiko utama untuk stroke. 75% dari stroke terjadi pada orang diatas usia 65 tahun. Stroke iskemik mayoritas lebih sering terjadi pada pasien yang relatif lebih tua sedangkan stroke hemoragik mayoritas lebih sering terjadi pada pasien yang lebih muda. Sekitar 75% dari pendarahan subarachnoid terjadi pada orang dibawah usia 65 tahun.

Pria lebih mungkin mengalami stroke daripada wanita. Wanita hamil juga mengalami sedikit peningkatan untuk mengalami stroke hemoragik. Ada beberapa faktor yang terkendali dan tidak terkendali bagi seseorang yang dapat meningkatkan faktor resiko stroke. Faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti :

       -          Usia
       -          Jenis kelamin laki-laki
       -          Riwayat penyakit keluarga
       -          Etnis
       -          Dan sebelumnya pernah menderita T.I.A

Sedangkan faktor resiko yang dapat dikendalikan seperti :

       -          Tekanan darah tinggi
       -          Merokok
       -          Kadar kolestrol didalam darah
       -          Kontrasepsi oral
       -          Kegemukan
       -          Dan asupan alkohol yang berlebihan

Tanda dan gejala stroke

Tanda dan gejala stroke dapat biasanya terjadi tiba-tiba. Jenis gejalanya biasanya tergantung dari bagian otak mana yang mengalami hambatan. Gejala awal dari stroke dapat berupa :

       -          Sakit kepala parah
       -          Penurunan atau kehilangan kemampuan untuk melihat
       -          Hilang ingatan
       -          Kebingungan
       -          Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
       -          Mati rasa tiba-tiba pada wajah, lengan, kaki.
       -          Menjadi cadel
       -          Penurunan kesadaran

Stroke juga dapat menyebabkan hilangnya fungsi permanen pada tubuh. Jenis dan derajat kehilangan ini ditentukan oleh daerah otak mana yang telah dipengaruhi. Efek permanen kehilangan fungsi tubuh pada stroke seperti :

       -          Gangguan penglihatan
       -          Kesulitan berbicara atau kesulitan untuk memahami maksud orang lain
       -          Lumpuh pada bagian tubuh sebagian (hemiplegia)
       -          Mati rasa, sensasi aneh atau sakit – kadang-kadang diperparah oleh gerakan atau perubahan suhu
       -          Kesulitan menelan
       -          Depresi
       -          Masalah emosional, seperti kesulitan mengendalikan emosi atau mengeskpresikan emosi yang tidak pantas

Stroke juga dapat menyebabkan masalah dalam berpikir, kesadaran, perhatian, pembelajaran, penilaian, dan ingatan.


Pengobatan


Stroke adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera. Pengobatan yang tepat dan cepat dapat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dan meminimalkan kemungkinan kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke. Pengobatan tergantung pada stroke yang diderita oleh seseorang.

Pengobatan segera ditujukan untuk mencegah efek lebih buruk lagi dari stroke. Terapi stroke akut mencoba untuk menghentikan stroke ketika sedang terjadi dengan cepat melarutkan bekuan darah yang menyebabkan stroke iskemik atau dengan menghentikan pendarahan pada stroke hemoragik. Dalam pengobatan stroke akan melibatkan beberapa obat dan operasi.

Obat stroke dalam pengobatan segera seperti :
      
      -          Terapi trombolitik : Obat ini berguna untuk melarutkan bekuan darah yang terbentuk sehingga aliran darah mengalir kembali di otak

      -          Antikoagulan : obat ini membantu untuk mencegah gumpalan bekuan darah semakin membesar dan mencegah pembentukan bekuan darah yang baru

      -          Antihipertensi : Dalam kasus stroke obat ini dapat diresepkan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi


Operasi

Operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki bagian pembuluh darah yang dihambat atau pecah. Untuk stroke hemoragik mungkin diperlukan untuk memperbaik aneurisma pendarahan atau AVM. Pada stroke iskemik apabila ditemukan hambatan pembuluh darah diarteri leher maka untuk menghilangkan sumbatan dapat dilakukan operasi yang disebut endartarectomy karotis.


Pencegahan


Untuk mengurangi resiko terjadinya stroke, maka anda mungkin dapat melakukan hal berikut ini seperti :
       -          Berhenti merokok
       -          Menurunkan berat badan
       -          Makan diet seimbang rendah solium dan trans lemak jenuh
       -          Menurunkan asupan minuman alkohol
       -          Berolahraga
       -          Melakukan check up medis untuk mengetahui kondisi medis diri sendiri seperti apakah ada kemungkinan untuk terkena diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolestrol tinggi.

Demikianlah artikel mengenai Gejala stroke dan pengobatannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan baru bagi anda. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Salam sehat

0 Response to "Gejala stroke dan pengobatannya"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.