Mikrotia merupakan kelainan telinga luar (daun telinga) akibat gangguan perkembangan arkus brakialis pertama dan kedua
Etiologi
-
Belum diketahui penyebabnya (idiopatik)
-
Diduga : infeksi virus, intoksikasi bahan kimia,
kelainan genetik, obat – obatan
Gejala klinis
-
Daun telinga terlihat kecil bahkan tidak
sempurna sehingga bunyi yang dapat ditangkap juga sedikit (pendengaran
berkurang)
-
Dapat disertai dengan tidak adanya liang telinga
dan gangguan tulang pendengaran. Tapi jarang, karena perkembangan embriologi
telinga tengah dan luar memang berbeda.
-
Mikrotia grade 1
o
Perkembangan telinga luar hampir sempurna, namun
daun telinga dan liang telinga berbentuk hampir normal tetapi ukurannya kecil
-
Mikrotia grade 2
o
Perkembangan daun telinga terganggu terutama
bagian atas dan terjadi stenosis/atresia liang telinga yang berakibat tuli
konduksi
-
Mikrotia grade 3
o
Daun
telinga sangat kecil, berbentuk kacang tanpa liang telinga dan tanpa
membran timpani (paling sering terjadi)
-
Mikrotia grade 4
o
Semua bagian telinga luar tidak terbentuk
(Anotia)
Diagnosis
-
Dengan inspeksi dapat diketahui bahwa daun
telinga pasien terlihat lebih kecil dari ukuran daun telinga normal
-
Apabila dicurigai adanya gangguan fungsi atresia
liang dan gangguan tulang pendengaran dapat dilakukan tes CT scan (untuk
melihat keadaan auris media dan meatis akustikus eksternus) dan Audiometri (untuk menilai telinga dalam/koklea)
-
Adannya gangguan pendengaran dideteksi maksimal
pada usia 2 minggu dengan cara skrining pendengaran dengan menggunakan OAE test
(Oto acustic Emission) kemudian dilanjutkan dengan BERA (Brain Evoked Response
Audiometry) untuk menentukan kualitas pendengarannya
Tata laksana
-
Operasi
o
Tujuan : memperbaiki fungsi pendengaran dan
kosmetik
-
Protesa Aurikula
-
Alat bantu dengar konduksi tulang
Aku grade 3 :(
BalasHapus